Media Krimsus polri news com
SIMALUNGUN - Hujan deras yang turun berkepanjangan Kamis sore (27/11/2025) membuat ruas Jalan Umum KM 35,5-36 Jurusan Perdagangan di Huta II GG PM, Nagori Marihat Bandar, tergenang air setinggi 20-25 cm sepanjang 50 meter. Dua personil Polsek Perdagangan, Aiptu Idris F Pasaribu dan Aiptu Hasoloan Sitinjak, langsung turun tangan mengatur lalu lintas di tengah genangan untuk mencegah kemacetan dan kecelakaan.
Kepala Seksi Humas Polres Simalungun AKP Verry Purba menjelaskan, respon cepat personil sangat penting dalam situasi darurat seperti ini. "Aiptu Idris F Pasaribu sebagai Bhabinkamtibmas bersama Aiptu Hasoloan Sitinjak dari Pos Lantas Perdagangan melakukan monitoring dan pengaturan lalu lintas sejak pukul 17.00 WIB hingga air surut," ujar AKP Verry saat dikonfirmasi pada Kamis malam, sekitar pukul 18.50 WIB.
Genangan terjadi akibat luapan air dari parit yang posisinya lebih tinggi dari bahu jalan. "Ini masalah klasik. Drainase lebih tinggi dari jalan, jadi kalau hujan deras, air langsung meluap ke badan jalan," ungkap Aiptu Idris F Pasaribu yang sudah akrab dengan kondisi wilayahnya.
Dengan hujan yang masih turun deras, kedua personil tetap bertahan di lokasi untuk memantau dan mengatur kendaraan yang melintas. "Kami harus ada di sini. Kalau tidak ada yang mengatur, bisa berbahaya. Motor bisa terpeleset, mobil bisa mogok di tengah genangan," ucap Aiptu Hasoloan Sitinjak yang basah kuyup kehujanan.
Pak Jonatan Panggabean, pengendara mobil yang melintas, sangat berterima kasih atas kehadiran polisi. "Saya ragu mau lewat atau tidak karena genangan cukup dalam. Tapi Pak polisi memberikan arahan dan membantu memastikan mobil saya aman melintas. Terima kasih!" ujar Pak Jonatan dengan lega.
Ibu Rosanna Br Situmorang yang mengendarai motor tampak khawatir saat melihat genangan. "Pak polisi menghentikan saya dan mengingatkan untuk pelan-pelan. Beliau bahkan berjalan di samping motor saya memastikan saya aman melintas. Sangat membantu!" ucap Ibu Rosanna yang terharu.
Kedua personil tidak hanya mengatur lalu lintas, tetapi juga memantau perkembangan curah hujan dan tinggi debit air. "Kami terus memantau. Kalau air terus naik dan berbahaya, kami akan tutup jalan dan alihkan kendaraan ke jalur lain," ungkap Aiptu Idris yang waspada.
Rian Simbolon, pemuda yang melintas dengan motor sport, sempat terpeleset di genangan. "Motor saya hampir jatuh karena terpeleset. Untung Pak polisi langsung bantu menyangga motor saya. Kalau tidak ada Pak polisi, mungkin saya sudah jatuh," ujar Rian yang lega.
Aiptu Hasoloan menjelaskan, mereka juga memberikan himbauan kepada warga sekitar. "Kami ingatkan warga untuk tidak membuang sampah ke parit. Sampah di parit membuat aliran air tersumbat dan menyebabkan luapan seperti ini," ungkap Aiptu yang edukatif.
Pak Marudut Simbolon, warga yang tinggal di sekitar lokasi, mengaku sering membuang sampah ke parit. "Pak polisi mengingatkan saya untuk tidak buang sampah ke parit. Saya baru sadar kalau sampah itu bisa bikin banjir seperti ini. Mulai sekarang saya tidak akan buang sampah sembarangan lagi," ujar Pak Marudut yang mengerti.
Hujan yang terus turun membuat kondisi semakin sulit. Kedua personil tetap bertahan dengan mengenakan jas hujan. "Ini adalah tugas kami. Hujan atau tidak, kami harus melayani masyarakat," ucap Aiptu Idris sambil mengelap air hujan dari wajahnya.
Pak Parlindungan Sitorus, sopir truk yang melintas, memuji dedikasi kedua personil. "Saya salut sama Pak polisi. Hujan deras begini masih tetap bertugas. Mereka basah kuyup tapi tetap mengatur dengan sabar. Luar biasa!" ujar Pak Parlindungan sambil mengacungkan jempol.
Beberapa pengendara yang mencoba ngebut di genangan juga ditegur. "Pelan-pelan, Pak! Kalau ngebut di genangan bisa cipratan airnya kena orang lain!" teriak Aiptu Hasoloan kepada seorang pengendara. Pengendara tersebut langsung mengurangi kecepatan.
Ibu Hotmaria Br Siahaan, warga yang melintas, mengungkapkan rasa amannya. "Dengan ada Pak polisi yang jaga, Irmayani



Social Header