Media KRIMSUS polri' news com ,-Simalungun – Proyek pembangunan rabat beton yang dibiayai dari Dana Desa Tahun 2025 di Nagori Pulo Pitu Marihat, Kecamatan Ujung Padang, Kabupaten Simalungun, menuai sorotan tajam. Pasalnya, rabat beton dengan anggaran fantastis mencapai Rp 325.117.440 yang baru rampung beberapa bulan lalu, kini sudah menunjukkan kerusakan serius berupa retakan panjang dan pecah di sejumlah titik.
Pantauan di lapangan pada Senin (6/10/2025), terlihat jelas banyak bagian rabat beton mengalami retakan memanjang bahkan ada yang mulai terkelupas, padahal proyek dengan volume 393 meter x 3 meter x 0,15 meter itu seharusnya masih sangat baru dan kuat digunakan masyarakat.
Warga setempat menyayangkan kualitas pekerjaan yang terkesan asal jadi.
> “Uang ratusan juta rupiah dari dana desa seharusnya bisa membangun jalan yang bertahan bertahun-tahun, bukan rusak dalam hitungan bulan. Ini jelas-jelas pemborosan dan patut diduga ada permainan dalam proyek,” ungkap salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Menurut data yang terpampang di papan proyek, biaya fisik sebesar Rp 289.287.886 ditambah pungutan pajak, biaya umum, hingga total anggaran menyentuh Rp 325 juta lebih. Namun, kondisi rabat beton yang mudah retak mengindikasikan dugaan penggunaan material tidak sesuai standar, atau minimnya pengawasan dari pihak berwenang.
Aktivis antikorupsi di Kabupaten Simalungun menilai, kasus ini tidak bisa dibiarkan.
> “Kalau proyek ratusan juta dari dana desa baru hitungan bulan sudah retak, ini jelas indikasi pelanggaran. Aparat penegak hukum harus turun, baik dari Inspektorat maupun Kejaksaan. UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi menegaskan, setiap orang yang merugikan keuangan negara bisa dijerat hukum,” tegas seorang pegiat LSM yang aktif mengawasi penggunaan dana desa.
Kerusakan dini proyek rabat beton ini menambah daftar panjang masalah transparansi dan kualitas pembangunan desa di Simalungun. Publik kini menunggu sikap tegas aparat untuk mengusut dugaan penyimpangan agar dana desa benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, bukan menjadi ladang bancakan oknum tertentu.
(Cucu)
Social Header